Advertisement
SURABAYA. Infomasyarakat.com– PT Pegadaian menggelar Seminar Hybrid Scaling Up Risk Culture Triwulan I Manajemen Risiko Operasional bertajuk “Strategi Implementasi Anti Fraud” sebagai bentuk komitmen terhadap kebijakan Zero Tolerance terhadap fraud. Seminar ini menjadi langkah strategis dalam membangun budaya kerja yang berintegritas serta menerapkan tata kelola yang transparan dan bebas dari praktik kecurangan.
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menegaskan bahwa pemberantasan fraud merupakan prioritas utama dalam menjaga kepercayaan publik serta memastikan keberlanjutan bisnis. Senada dengan itu, Direktur Manajemen Risiko, Legal, dan Kepatuhan PT Pegadaian, Udin Salahuddin, menekankan pentingnya peran aktif seluruh pegawai dalam mendukung kebijakan anti fraud melalui Whistle Blowing System (WBS).
Pegadaian Kanwil XII Surabaya turut berkomitmen dalam mengimplementasikan kebijakan ini di seluruh jaringannya. Pemimpin Wilayah Kanwil XII Surabaya, Beni Martina Maulan, menyatakan bahwa pihaknya terus mengedukasi serta membekali pegawai dengan pengetahuan yang diperlukan untuk mencegah potensi fraud sejak dini.
“Kami mendukung penuh kebijakan Zero Tolerance terhadap fraud yang diterapkan PT Pegadaian. Kami tidak hanya mengandalkan sistem, tetapi juga membangun budaya kerja yang peduli terhadap integritas dan kewaspadaan dalam setiap transaksi,” ujar Beni, (14/03/24) Jum'at.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap Environmental, Social, and Governance (ESG), Pegadaian menegaskan bahwa keberlanjutan bisnis bergantung pada tata kelola yang baik (Good Corporate Governance). Dengan meningkatkan kepatuhan dan transparansi, perusahaan dapat memitigasi risiko keuangan, mengurangi potensi fraud, serta memastikan operasional yang lebih efisien dan berintegritas.
(nug)