Deoxa Indonesian Channels

lisensi

infomasyarakat.com
Jumat, 13 Desember 2024, 19.58.00 WIB
Last Updated 2024-12-13T12:58:34Z
DPRDNews

Pernyataan Ketua DPRD Morotai Di FB Mengundang Kecaman ASN

Advertisement

 


Morotai - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulau Morotai Muhammad Rizki, diduga kuat tidak pro terhadap Aparat Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Kabupaten Morotai. Bahkan, Rizki yang didorong oleh partai berlambang Banteng itu tidak menjaga marwah DPRD sebagai lembaga penyalur aspirasi rakyat. 

Ini dapat terlihat dari status yang dibuat oleh politisi PDI-P itu melalui story WA pada Rabu (11/12/2024). Rizki menulis "Morotai masih lebih bagus ya, blom bayar 4 bulan dibandingkan tetangga yang so (sudah) beberapa tahun tra (tidak) bayar."tulis Rizki

Tidak hanya menulis di story WA, orang nomor satu di lembaga DPRD itu juga kedapatan menulis status yang tulisannya nyaris sama di Facebook Muhammad Rizki"Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) Morotai masuk 4 bulan, blum terbayarkan sedangkan tetangga (Kabupaten Halut) sudah beberapa tahun belum, Morotai masih jauh lebih baik."tulisnya

Hanya saja, tulisan didinding FB itu sudah tidak didapat lagi lantaran pemiliknya sudah menghapus. Hanya saja, sudah di screenshot oleh masyarakat Morotai.


Pernyataan ketua DPRD itu menjadi wacana di lingkup birokrasi Morotai, para ASN itu merasa geram dengan pernyataan tersebut."sebagai ketua DPRD, seharusnya memberikan edukasi bukan malah membuat pernyataan sembarangan yang justru merugikan rakyat Morotai terutama ASN, apalagi melekat jabatannya sebagai ketua DPRD."ungkap sejumlah ASN kepada media ini

"Jangan membandingkan kesejahteraan ASN dengan kabupaten lain, Morotai itu ASN sudah menderita bertahun tahun, ada ASN yang tidak dibayar tunjangannya selama satu periode pemerintahan, coba di cek, kalau di Halut mungkin baru beberapa tahun ini, tapi kan kegiatan dan anggaran jelas walaupun tunjangannya tidak diberikan."cetus mereka.

Sementara itu, ketua DPRD Morotai Muhammad Rizki saat dikonfirmasi soal dua status yang dibuatnya baik di FB maupun story WA usai melakukan rapat dengar pendapat dengan sejumlah pejabat maupun masyarakat. Mengaku khilaf."iya, Mungkin di satu sisi saya ada salah,  Mungkin kita salah di situ. . Kita salah jadi permintaan maaf dari ketua dewan."akunya

Ia juga berjani tidak akan membanding bandingkan lagi soal TPP Morotai maupun daerah lainnya."kemudian kita tidak bisa membanding-bandingkan lagi.Itu sudah hilang (status FB) karena kita sudah take down."ujarnya

(Ar)